Nggak ada yang lebih ngebahagiain aku bulan lalu selain ketika aku ngeliput A Mild Live Soundrenaline (AMLS) di Sirkuit Pantai Ria Kenjeran, Surabaya tanggal 5 Agustus kemarin. Selain acaranya yang memang heboh dan perfect banget, aku juga dapet kesempatan ngeliput secara resmi di acara ini. Bayangin aja pers majalah imut-imut (alias kecil dan lokal banget) seperti Peace ini bisa bersanding dengan pers Jakarta maupun Surabaya. Mmhh… it’s like a dream come true.
Setelah press-con (konferensi pers) sehari sebelumnya di Hotel Garden Surabaya, aku udah bisa tersenyum karena aku udah dapat id card sebagai pers. Mendapat id card pers ini berarti aku bisa ngeliput di ruang khusus pers. Aku pun pasti dapat ambil gambar hampir di seluruh tempat di belakang panggung. Untuk memotret kondisi panggung pun pers diberi tempat antara panggung dan pagar penonton. Btw, semua ini nggak bakal terwujud tanpa bantuan Pak Joko dan Bu Tya yang ada di HM Sampoerna Mojokerto. So, thanks a lot for both of you.
Memang sih menurutku acara yang secara resmi diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas ini masih sulit diikuti oleh pismania yang masih pelajar. Selain acara diselenggarain di luar kota Mojokerto, acara ini juga baru kelar jam 12 malam. Nah, aku sendiri yang waktu itu berangkat jam 9 pagi, baru sampai di rumah pukul 1 dini hari. Makanya di edisi ini aku bakal banyak cerita ke pismania soal acara ini. Toh, ketika kamu nanti udah lulus SMA, AMLS dijamin masih bakal digelar.
AMLS memang patut banget menjadi even musik terbesar di Indonesia. Gimana nggak, penyelenggara (PT HM Sampoerna dan Deteksi Production) bukan hanya muasin para penontonnya tapi juga para artis yang mengisi acara dan juga pers yang meliputnya. Semua dibikin puas deh.
Pers mempunyai ruangan tersendiri untuk ngeliput acara ini. Di situ, pers mendapatkan fasilitas komputer, internet dan juga konsumsi. Semua artis pun dipastiin bakal masuk di ruang ini dan ngasih waktu bagi pers untuk tanya ini-itu. Penyelenggara juga ngasih feedback (lembar saran dan masukan) untuk diisi pers dan disampaikan ke penyelenggara. dari sini dipilih 3 wartawan yang dianggap memberikan masukan paling oke untuk diberi souvenir. Dan nggak nyangka banget kan kalo coretanku saat itu terpilih. Hmm.. kaos dan topi AMLS pun terpaksa aku bawa.
Bagi wartawan skala nasional, AMLS bukanlah liputan terbesarnya karena ada event lain (non-musik) yang lebih besar. Tapi bagiku ini jelas merupakan liputan terbesar. Bayangin aja deh ada majalah tingkat kabupeten bisa ikutan acara heboh kayak gini. Dan serius juga nih kalo aku bilang bahwa nggak ada wartawan dari Mojokerto yang ngeliput resmi di sini.
Ternyata rasa senang ini nggak terhenti sampai di sini. Malam itu juga sesampai di rumah aku ngecek email di rumah. Ada email dari Lambertus, piscrew yang lulus SMA tahun ini. Dia kasih kabar kalo dia dapat beasiswa dari Sampoerna Foundation. Ah, lagi-lagi dari Sampoerna kabar bahagia ini.
Lambertus terpilih menjadi salah satu dari 40 mahasiswa baru yang mengajukan program beasiswa ke Sampoerna Foundation. Nah, bangga banget kan dengerin kabar ini. Dua tahun lalu Lambertus adalah satu-satunya pelajar yang resmi menjadi piscrew. Sekarang dia punya prestasi seperti itu. Bener-bener deh nggak salah aku dulu pilih orang.
Sebenarnya Lambertus udah masuk 40 penerima beasiswa sejak Juli kemarin. Namun, hal ini bisa gugur jika Lambertus nggak diterima di perguruan tinggi yang disyaratkan Sampoerna Foundation. Nah, ketika kemarin dia baca pengumuman SPMB dan namanya muncul di sana, beasiswa pun otomatis di tangan. Selamat ya Lambertus… Moga prestasimu mengilhami pelajar-pelajar lain di Mojokerto.
Oh ya, di edisi ini sengaja aku pilih lagi poster dari Harry Potter karena permintaan dari banyak pismania. Nggak nyangka deh ternyata banyak banget Harry Potter mania di Mojokerto ini. Semoga poster kali ini bisa menambah koleksi Harry Potter kamu. Sedangkan buat pismania yang bulan lalu kehabisan Peace semoga kali ini nggak kehabisan lagi. Peace udah cetak lebih banyak kok kali ini.
Di edisi ini memang Peace banyak ngasih perubahan. Mungkin ini terpengaruh tema AMLS, Sounds of Change. Ayo deh kita rubah diri kita untuk menjadi lebih baik. tapi jangan lupa untuk tetap say no to drugs, say no to violence, just say peace…
Pisman
Hasyim MAH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment